tari gambyong pangkur

Senin, 15 November 2010

Pengobatan Tradisional Plus Sentuhan Medis

Pengobatan Tradisional Plus Sentuhan Medis
smunsa site
HUT Ke-21 Padepokan Suman


Tak banyak pengobatan tradisional bertahan dalam jangka lama. Ada di antara yang sedikit masih eksis sampai kini. Yakni Balai Pengobatan Padepokan Sehat Medical (SM) di Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar, Kebumen. Padepokan di daerah perbukitan utara Karanganyar itu Selasa Pon (17 April 2001) lalu, memperingati HUT ke-21. Itu sekaligus peringatan HUT Ke-8 Padepokan SM II (cabang) di Desa Jatiluhur, di selatan Karanganyar.
Maka acara ulang tahun bernuansa Jawa itu dirangkai menjadi satu. Dimulai dengan kirab empat pusaka dari markas padepokan yang dipimpin R Suman Sri Usodo (43) di Desa Giripurno. R Suman seperti dalam prosesi selama ini naik seekor kuda berbeskap gaya Yogyakarta. Prosesi menuruni bukit melewati kota Karanganyar itu diikuti ratusan peserta yang membawa sesaji berupa makanan. Setiba di depan pasar, dia membagi-bagikan makanan ke para pedagang dan warga masyarakat yang berderet di tepi jalan.
Lima pusaka milik padepokan dikirab dengan kereta. Yakni pusaka ageman Senopati, Kiai Puser Bumi, Kiai Umbul-umbul, Kiai Singkir, dan Nyai Jagur. Salah satu pusaka itu sering dibawa ke alun-alun Kebumen, misalnya untuk menolak hujan jika ada acara tertentu. 
Yang unik, dalam situasi krisis sekarang ini, padepokan/balai pengobatan itu masih bisa menggelar pesta rakyat. Meski sederhana dan alakadarnya, tetap memiliki nilai lebih karena pengobatan tradisional itu untuk pelayanan kesehatan. Pasang surut lumrah terjadi. Namun sampai kini dua padepokan itu masih dihuni puluhan penderita berbagai penyakit dari Kebumen dan luar daerah. Memeriahkan ulang tahun itu, dia menggelar pula "pesta rakyat''. Yakni menampilkan kesenian daerah mulai salawatan, kuda kepang, uyon-uyon (karawitan) sampai campursari. Uyon-uyon dengan empat pesinden, salah satunya primadona lengger Kebumen, Mbak Sopiah.

Merakyat

Bukti R Suman merakyat terlihat dari pasien yang menghuni padepokan itu dan tamu-tamu yang hadir. Mereka memiliki beragam latar belakang. Ada rakyat jelata, orang berkecukupun, pedagang, atau pejabat. Padepokan itu juga dihuni secara tetap oleh sekitar 40 orang jompo. Selama kirab sepanjang empat kilometer dari Desa Giripurno ke Jatiluhur, Suman disambut antusias oleh warga di kanan-kiri jalan. Sesekali lelaki murah senyum itu menyapa warga. Makanan ringan terus dia bagikan ke warga yang menonton. 
Adapun ribuan tamu meluber di pendapa Padepokan Jatiluhur, halaman barat sampai ke jalan raya. Hadir dalam resepsi HUT itu Bupati Dra Rustriningsih, Sekda H Soehardi SH, eks Kakandeppen Gatot Basuki SSos, mantan Ketua DPRD Sidi Adianto, anggota Dewan, dan sejumlah tamu dari luar daerah. "Pak Sekda malah hadir gasik, karena beliau klangenan uyon-uyon dan ingin menikmati lebih lama,'' seloroh kepala eks Kantor Deppen Gatot Basuki yang juga penasihat panitia.
Apa keistimewaan pengobatan di padepokan itu? Salah satu kekuatan yang banyak diminati para pasien dan keluarga mereka adalah perpaduan sentuhan pengobatan tradisional dan cara-cara medis. Dalam pengobatan alternatif, kemampuan si tokoh juga menjadi faktor kunci. Pak Suman selalu memulai pengobatan dengan bertanya secara detail riwayat pasien atau penderita. Dia juga cukup realistis. Bila pasien datang dalam kondisi separah apa pun, dia tak menolak dan tetap berupaya mengobati. Namun jika pasien tak membaik, secara bijak dia menyarankan mereka berobat ke dokter atau lain tempat.

"Kami hanya berupaya, Tuhan yang menentukan,'' ucap lelaki yang pintar mendalang itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar